Senin, 02 Desember 2013

Produk Bisnis VSI Habs Pro

Produk Bisnis VSI Habs Pro

NOV
06
2013
by : admin . Posted in : Produk VSIProduk VSI Habs Pro
Berikut produk Bisnis VSI yang kedua yaitu Habs Pro:

Habs Pro

produk vsi habs pro1 Produk Bisnis VSI Habs Pro
Produk Bisnis VSI Habs-Pro diracik dari ekstrak Habbatushauda dan ekstrak propolis, mengandung nutrisi 4-5 kali lebih banyak daripada Habbatushauda biasa sehingga sangat bermanfaat untuk menjaga stamina, menyembuhkan dan mencegah berbagai macam penyakit.

Manfaat Habbatussauda

Habbatussauda atau jintan hitam sangat efektif membantu proses penyembuhan berbagai penyakit dan menjaga kesehatan tubuh. Unsur-unsur di dalamnya bekerja pada sistem tubuh tanpa mengganggu keseimbangan alamiahnya, sehingga tidak menimbulkan efek samping. Selain itu, manfaat jintan hitam tidak hanya menyembuhkan penyakit yang ada sekarang, namun juga membantu tubuh membentuk daya tahan terhadap penyakit dan gangguan lainnya di masa depan.
Berikut adalah beberapa manfaat jintan hitam yang telah dikonfirmasi oleh penelitian ilmiah. Mengingat studi terhadap herbal ini masih terus berlangsung, daftar gangguan dan kondisi lain yang dapat disembuhkan dengan jintan hitam pasti akan bertambah panjang di masa mendatang. Kenyataannya, secara tradisional jintan hitam dipakai juga untuk menyembuhkan gangguan jantung, liver, hipertensi, diabetes, kerontokan rambut, dll. Meskipun secara ilmiah tampaknya belum dibuktikan, bukan berarti khasiat jintan hitam untuk penyakit-penyakit itu diragukan. Ketiadaan bukti ilmiah bukan berarti bahwa sebuah obat tradisional tidak efektif, tapi semata-mata karena dunia ilmu pengetahuan masih belum meneliti rahasia efek terapeutiknya.

1. Sumber Gizi

Habbatussauda mengandung betakaroten (pro-vitamin A), kalsium, zat besi, sodium dan potassium. Meskipun dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit oleh tubuh, unsur-unsur tersebut berfungsi sebagai kofaktor untuk fungsi bermacam enzim. Jintan hitam juga memiliki delapan dari sembilan asam amino esensial. Asam amino esensial tidak dapat disintesis di dalam tubuh kita sehingga perlu diambil dari luar. Untuk suplemen gizi, Anda bisa mengonsumsi setengah sendok teh minyak atau ekstrak habbatussauda tiga kali sehari.

2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Jintan hitam dapat meningkatkan kekebalan tubuh, terutama pada pasien yang mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh. Menurut penelitian, mengonsumsi kapsul habbatussauda 1 gram, dua kali sehari selama empat pekan dapat meningkatkan rasio antara T-cell positif dan negatif hingga 72%. Peningkatan kekebalan tubuh ini berperan penting dalam penyembuhan pilek, influenza, AIDS, dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh.

3. Obat Asma dan alergi

Histamin adalah zat yang dilepaskan oleh sistem imun tubuh sebagai reaksi alergi. Crystalline nigellone pada jintan hitam memiliki protein kinase C, zat yang dikenal menghambat pelepasan histamin. Pemberian jintan hitam dapat mengurangi reaksi alergi pada sebagian besar penderita asma bronkhitis dan penyakit alergi lainnya dengan tanpa efek samping.
Untuk pengobatan asma dan alergi, ambillah secangkir air hangat, satu sendok madu dan setengah sendok teh minyak atau ekstrak habbatussauda. Campurkan dan minum di pagi hari sebelum sarapan dan setelah makan malam. Selama pengobatan, hindari makanan dingin dan pemicu alergi.

4. Obat Kanker

Asam lemak pada jintan hitam dapat menghambat perkembangan kanker. Jintan hitam menstimulasi produktivitas sumsum tulang dan imunitas sel serta produksi interferon, melindungi sel-sel normal melawan virus perusak sel dan melawan sel-sel tumor tanpa merusak sel-sel yang sehat.
Untuk pengobatan kanker, campurkan satu gelas jus anggur dan setengah sendok teh minyak habbatussauda. Minum tiga kali sehari. Pengobatan mungkin berlangsung selama empat puluh hari. Selain itu, Anda juga dapat menggosokkan minyak habbatussauda pada bagian yang terkena kanker selama dua minggu.

5. Obat gangguan Pencernaan

Jintan hitam efektif melawan bakteri, termasuk bakteri yang dikenal sangat kuat daya tahannya terhadap obat-obatan, seperti bakteri kolera, E. coli, dan Shigella spp. Oleh karena itu, jintan hitam dapat dipakai untuk mengobati gangguan sistem pencernaan yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan sebab lain yang non-spesifik dengan gejala seperti perut mulas, dispepsia, diare dan muntah-muntah.
Untuk mengobati gangguan pencernaan, ambillah setengah sendok teh minyak atau ekstrak habbatussauda yang dicampur dengan secangkir susu. Minum campuran tersebut dua kali sehari. Alternatif lain, Anda juga dapat mencampur satu sendok bubuk jahe dan setengah sendok teh minyak atau ekstrak habbatussauda.

6. Obat Peradangan

Thymoquinine pada habbatussauda adalah obat antiradang yang efektif. Anda dapat menggunakan minyak habbatussauda sebagai obat oles pada jerawat yang meradang. Untuk mencegah jerawat dan menghaluskan kulit, ambil satu sendok minyak zaitun dan campur dengan setengah sendok teh minyak habbatusaudda. Gosokkan pada wajah dan basuhlah wajah dengan air sabun setelah satu jam kemudian.
Untuk pengobatan peradangan di pergelangan kaki dan persendian lainnya, ambil satu sendok cuka, dua sendok madu dan setengah sendok teh minyak habbatussaudda. Gunakan ramuan ini dua kali sehari untuk memijat bagian yang meradang.

7. Meningkatkan Jumlah ASI

Habbatussauda dapat meningkatkan jumlah susu pada ibu menyusui berkat kombinasi unsur lipid dan struktur hormon yang terdapat di dalamnya. Selain itu, jintan hitam juga mengandung arginine yang penting bagi pertumbuhan balita.
Untuk meningkatkan produksi ASI, ibu menyusui dapat mengambil setengah sendok teh minyak atau ekstrak habbatussauda, tiga kali sehari. Lebih baik lagi bila dicampur dengan madu satu sendok setiap kalinya.

Propolis

info vsi dot com propolis Produk Bisnis VSI Habs Pro
Propolis adalah suatu zat resin yang dikumpulkan oleh lebah madu dari sumber tumbuhan seperti aliran getah atau tunas pohon. Dikumpulkan oleh lebah untuk menutupi lubang kecil, hingga 6 milimeter, sementara untuk lubang yang lebih besar digunakan malam lebah. Warnanya tergantung sumber tumbuhannya, namun biasanya coklat tua. Propolis bersifat lengket pada suhu ruangan atau di atasnya (20°C). Sementara jika lebih rendah, akan menjadi keras dan rapuh. Sekitar 200.000 lebah madu setiap tahunnya mampu menghasilkan 20 gram propolis. Bagi lebah, manfaat propolis adalah untuk membuat sarang mereka steril dan bebas dari serangan jamur, bakteri, serta berbagai macam penyakit.
Manfaat propolis diperoleh dari resin (getah) sebagai bahan dasar yang diambil oleh para lebah dikumpulkan di dalam sarang, lalu dicampur serbuk bunga dan wax serta lendir atau air liur lebah (50-55% Resin, 10% Etheric Oil, 5-10% serbuk sari, dan 30% wax). Campuran ini bersifat lentur dan disebut dengan propolis.
Sejak manfaat propolis bagi lebah diketahui, maka untuk kesehatan, manusia pun mulai menggunakan propolis. Dibandingkan produk kesehatan alami lainnya, propolis bereaksi sangat cepat ketika ada serangan virus atau kuman.
Tak hanya itu, kandungan propolis yang beragam menjadikan manfaatnya pun beragam seperti kandungan berbagai vitamin yang baik untuk tubuh. Vitamin B-Complex, Vitamin C, Vitamin E, dan Vitamin H terdapat dalam propolis. Serta berbagai unsur mineral atau kalsium, Zat besi, Copper, Chrome, Zink, Silizium, Mangan, hingga Vanadium. Antibiotik alami yang sangat kuat untuk menjaga sistem imun tubuh juga dimiliki propolis yaitu Enzim Bioflavonoid dan Azam Amino essensial. Beberapa orang juga mengimbangi nutrisi ini dengan vitamin dari bahan spirulina.

Kandungan Propolis

  1. Propolis sangat ampuh dalam membunuh kuman, terbukti dengan ditemukannya seekor tikus dalam sarang lebah yang telah mati selama kurang lebih 5 tahun dalam keadaan TIDAK MEMBUSUK.
  2. Berkat Propolis sarang lebah menjadi tempat paling steril di dunia, bahkan lebih steril dibanding kamar bedah di rumah sakit modern.
  3. Propolis mengandung SEMUA VITAMIN kecuali vitamin K.
  4. Propolis mengandung SEMUA MINERAL yang dibutuhkan tubuh kecuali Sulfur.
  5. Propolis mengandung Bioflavanoid, yaitu zat antioksidan sebagai suplemen sel. Menurut penelitian, kandungan Bioflavonoid pada satu tetes propolis setara dengan bioflavonoid yang dihasilkan dari 500 buah jeruk.
  6. Antibiotik dan anti oksidan alami yang sangat kuat; 750 kali kekuatan vitamin C.

Manfaat Propolis

  1. Sebagai anti bakteri dan anti virus.
  2. Dapat mencegah penuaan dini.
  3. Dapat melawan Giardia sp. dan Trichomonas sp. dengan berperan menjadi anti parasit- aktif.
  4. Dapat menyembuhkan peradangan.
  5. Dapat meningkatkan imunitas tubuh dengan menstimulasi produksi anti bodi.
  6. Sebagai anti tumor dan dapat memberikan perlindungan dari paparan radiasi.
 Sahabat leader anda : irsyadul albaab
Id mitra : VP1309112
No Hp : 085823817653
http://www.klikvsi.com/?ref=VP1309112

PENYUSUNAN RENCANA SEKOLAH/MADRASAH (RKS/M)

COURSE OUTLINE
MATA KULIAH
PENYUSUNAN RENCANA KERJA SEKOLAH/MADRASAH (RKS/M)
PROGRAM STUDI PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISSLAM NEGERI
(STAIN) PONOROGO


Mata Kuliah                            : PENYUSUNAN RENCANA KERJA
                                                  SEKOLAH/MADRASAH (RKS/M)
Program Studi/Jurusan            : PAI/ Tarbiyah
Semester                                  : VII
Bobot SKS                              : 3
Elemen Kompetensi                : Penunjang
Jenis Kompetensi                    : MKK (Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan)
Dosen Pengampu                    : Erma Millati Faizah, M.Pd.I

I.              ARTI PENTING MATA KULIAH

Rencana Kerja Sekolah/Madrasah (RKS/M) merupakan sebuah proses perencanaan atas semua hal dengan baik dan teliti untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan tujuan ini madrasah dapat disesuaikan dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, sosial budaya masyarakat, potensi madrasah dan kebutuhan peserta didik. RKS/M disusun sebagai pedoman kerja dalam pengembangan madrasah, dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan madrasah, dan sebagai bahan acuan untuk mengidentifikasi serta mengajukan sumber daya yang diperlukan.
Rencana Kerja Sekolah/Madrasah (RKS/M) dirumuskan berdasarkan peraturan-perundangan yang berlaku yaitu: Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan serta Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 2005-2009.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) secara eksplisit dinyatakan bahwa setiap sekolah pada semua satuan, jenis dan jenjang pendidikan termasuk madrasah harus memenuhi SNP tersebut. Salah satu upaya untuk mencapai SNP, setiap madrasah wajib membuat RKS/M.

Secara gamblang dalam Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan dinyatakan bahwa madrasah membuat: 1) Rencana Kerja Jangka Menengah yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai kurun waktu 4 tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan; 2) Rencana Kerja Tahunan yang dinyatakan dalam rencana Kerja Jangka Menengah. Maka RKS/M itu disusun untuk menentukan program, tujuan, arah sasaran, dan tujuan madrasah secara jelas.

Dengan demikian standar kompetensi yang ingin dicapai Mata Kuliah Rencana Kerja Sekolah/Madrasah adalah (1) menguasai dasar hukum, prinsip, alur dan proses  penyusunan RKS/M; (2) mengetahui cara merumuskan program& kegiatan dalam bentuk RKS/M; (3) mengetahui cara menentukan skala prioritas program dan kegiatan; (4) mampu membuat rencana anggaran sekolah.

II.           PETA KONSEP


 


























III.        LEARNING OBJECTIVES
Tujuan Pembelajaran Umum
Mahasiswa dapat menguasai konsep dan cara merumuskan Rencana Kerja Sekolah/Madrasah serta mampu mengaplikasikannya secara kongkret.
Tujuan Pembelajaran Khusus
1.      Menjelaskan Pengertian RKS/M
2.      Menganalisis landasan RKS/M
3.      Mengidentifikasi Tujuan RKS/M
4.      Menjelaskan manfaat RKS/M
5.      Menjelaskan Karakteristik RKS/M
6.      Merumuskan Tahap Penyusunan RKS/M

IV.        SUMBER/BAHAN/ALAT BELAJAR

A.      SUMBER PRIMER

1.      Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan  Nasional
2.      Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3.      Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2005 tentang Pendanaan Pendidikan
4.      Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
5.      Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

B.      SUMBER SEKUNDER

6.      Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
7.      Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
8.      Permendiknas No. 24 Tahun 2006 dan No. 6 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan
9.      Permendiknas No.25 Tahun 2006 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan Ditjen Mandikdasmen.
10.  Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah
11.  Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
12.  Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
13.  Permendiknas No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan
14.  Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan
15.  Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
16.  Permendiknas No. 39 Tahun 2009 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan, dan penjabarannya dalam Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas yang diterbitkan oleh Ditjen PMPTK, Agustus 2009
17.  Permendiknas No63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

7.        SUMBER BELAJAR PENDUKUNG

Sumber-sumber pendukung dalam kegiatan pembelajaran Mata Kuliah RKS/M memanfaatkan lembaga sekolah/madrasah di sekitar kabupaten Ponorogo sebagai laboratorium.

8.        BAHAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PEMBELAJARAN

Laptop, LCD, Kertas Plano, Spidol, CD, OHP

V.           TIME LINE PEMBELAJARAN

PERTEMUAN

TOPIK PEMBAHASAN

1
§  Pengantar dan Kontrak Belajar
2
§  Pengertian RKS/M
§  Landasan RKS/M
§  Tujuan RKS/M
3
§  Manfaat RKS/M
§  Karakteristik RKS/M
§  Tahap Penyusunan RKS/M
4
§  Pembahasan Standar Isi
5
§  Pembahasan Standar Proses
6
§  Pembahasan Standar Kompetensi Lulusan
7
§  Pembahasan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

UTS SESUAI JADWAL
8
§  Pembahasan Standar Sarana dan Prasarana
9
§  Pembahasan Standar pengelolaan
10
§  Pembahasan Standar Pembiayaan
11
§  Pembahasan Standar Penilaian Pendidikan
12
§  Presentasi Tugas Kelompok
13
§  Presentasi Tugas Kelompok
14
§  Presentasi Tugas Kelompok

UAS  SESUAI JADWAL

VI.        STRATEGI PEMBELAJARAN

Beberapa strategi pembelajaran yang digunakan untuk mencapai standar kommpetensi dan kompetensi dasar tersebut, yaitu : every one is teacher here, information search, focus group discuss (FGD), group resume,kuessioner class.




VII.     TUGAS DAN DESKRIPSI TUGAS

Masing-masing mahasiswa akan masuk pada kelompok yang sudah ditentukan (lokasi yang ditempati sesuai PPLK), membahas dan menyusun RKS/M sesuai acuan dari maasing-masing sekolahnya,kemudian dipresentasikan,dan akan ditanggapi oleh kelompok lain.

VIII.  SISTEM EVALUASI

Penilaian dalam mata kuliah yang berbasis kompetensi, berkaitan erat dengan indikator pencapaian kompetensi dasar. Untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil belajar yang akurat, dikembangkan bentuk penilaian yang tepat dan bervariasi sesuai dengan berbagai jenis kompetensi yang hendak diukur. Adapun jenis penilaian  yang digunakan adalah ulangan harian, ulangan blok, tugas individu, tugas kelompok, keaktifan presensi, presentasi, dan juga diskusi. Sedangkan bentuk instrumennya adalah uraian obyektif, uraian bebas, portofolio dan ujian praktek.

IX.        SARAN

Setiap mahasiswa wajib memiliki referensi primer
Setiap kelompok wajib menyerahkan 1 tugas yang telah direvisi.
Setiap kelas wajib menyerahkan 1 tugas RKS/M utuh (print out) dan soft file



Ponorogo, 27 Agustus 2013
Ttd




Dosen Pembina

(Erma Millati Faizah M.Pd.I)

KONSEP ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN PROGRESIVISME DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN

KONSEP ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN PROGRESIVISME DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah
“Filsafat Pendidikan”


Disusun Oleh:
Putri Wahyuningtyas
210310199

Dosen Pengampu:
Dr. Miftakhul Ulum, M.Ag

KELAS TB-F
JURUSAN TARBIYAH
PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PONOROGO
2012

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Sebagai hasil dari pemikiran para filosuf, filsafat telah melahirkan berbagai macam pandangan dan aliran yang berbeda-beda. Pandangan-pandangan filosuf itu ada kalanya saling menguatkan dan ada juga yang saling berlawanan. Hal ini antara lain disebabkan oleh pendekatan yang mereka pakai juga berbeda-beda walaupun untuk objek dan masalah yang sama. Karena perbedaan dalam pendekatan itu, maka kesimpulan yang didapat juga akan berbeda. Perbedaan pandangan filsafat tersebut juga terjadi dalam pemikiran filsafat pendidikan, sehingga muncul aliran-aliran filsafat pendidikan.
Pendidikan memandang manusia sebagai obyek dan subyek. Dikatakan sebagai obyek karena manusia itu menjadi sasaran pendidikan, terutama dalam kapasitasnya sebagai makhluk yang sedang tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, ciri dari sifat pertumbuhan dan perkembangan itu menjadi perhatian pendidikan untuk dipengaruhi dan diarahkan. Sedangkan dikatakan sebagai subyek karena dengan potensinya manusia mempunyai daya untuk pengembangan diri yang seterusnya menjadi makhluk yang berkepribadian dan berwatak.
Sesuai dengan pernyataan di atas, maka pada makalah ini akan dijelaskan mengenai konsep aliran filsafat pendidikan progresivisme serta impikasinya terhadap peserta didik dalam pendidikan.

B.     Rumusan Masalah
  1. Bagaimana konsep aliran filsafat pendidikan progresivisme itu?
  2. Siapa saja tokoh-tokoh aliran filsafat pendidikan progresivisme itu?
  3. Bagaimana implikasinya terhadap peserta didik dalam pendidikan?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Aliran Filsafat Progresivisme
Pengertian dasar yang menjadi ciri dari aliran ini adalah progres yang berarti maju.[1] Selama 20 tahunan merupakan suatu gerakan yang kuat di Amerika Serikat.[2] Mengapa di Amerika Serikat?. yaitu karena filsafat pendidikan progresivisme lahir di Amerika Serikat.[3] Aliran progresivisme berkembang dengan pesat pada permulaan abad XX dan sangat berpengaruh dalam pembaharuan pendidikan. Pengaruh itu terasa di seluruh dunia, terlebih lagi di Amerika Serikat. Pandangannya selalu dihubungkan dengan pandangan hidup liberal “The liberal road to culture” yang dimaksudkan dengan ini adalah pandangan hidup yang mempunyai sifat-sifat fleksibel (tidak kaku), tidak menolak perubahan, tidak terikat oleh suatu doktrin tertentu, ingin mengetahui dan menyelidiki, toleran dan open minded (mempunyai hati terbuka).[4]
Walaupun kenyataannya aliran ini baru berkembang dengan pesat pada permulaan abad XX, namun garis linier dapat ditarik ke belakangnnya hingga pada zaman Yunani kuno. Hal ini dapat dibuktikan dengan tampilnya pemikiran dari Heraclitos (± 544 -  ± 484), Socrates (469-399), bahkan juga Protagoras mempengaruhi aliran progresivisme ini. Heraclitos mengemukakan bahwa sifat utama dan realita ialah perubahan. Tidak ada sesuatu yang tetap di dunia ini, semuanya berubah. Demikian pula Socrates, ia berusaha mempersatukan epistimologi dan aksiologi (teori ilmu pengetahuan dan teori nilai). Kemudian, Protagoras sebagai seorang sophis pernah mengajarkan bahwa kebenaran dan nilai-nilai bersifat relatif, yaitu tergantung waktu dan tempat.[5]
Adapun faktor-faktor pendorong lahirnya Progresivisme di USA adalah:[6]
a)      Semangat radikalisme dan reformasi yang dimulai di sekolah yang dipimpin oleh Francis W. Paker.
b)      Masuknya aliran frobelianisme, yang menekankan pada perwujudan diri melalui kegiatan sendiri, dan penggunaan metode Montessori yang menekankan pada pendidikan diri sendiri.
c)      Perluasan studi tentang perkembangan anak secara ilmiah (psikologi perkembangan).
Dasar filosofis aliran progresivisme ialah: (1) Realisme Spiritualistik; gerakan Pendidikan Progresif bersumber dari prinsip-prinsip spiritualistik dan kreatif dari Froebel dan Montessori serta ilmu baru tentang perkembangan anak, (2) Humamanisme Baru; paham ini menekankan pada penghargaan terhadap martabat dan harkat manusia sebagai individu. Dengan demikian orientasi dari aliran ini ialah individualistik.[7]
Ada beberapa karakteristik dari aliran proresivisme, antara lain yaitu:[8]
a)      Mempunyai konsep yang mempercayai manusia sebagai subyek yang memiliki kemampuan menghadapi dunia dan lingkungan hidupnya.
b)      Mempunyai kemampuan untuk mengatasi dan memecahkan masalah-masalah yang akan mengancam manusia itu sendiri.
c)      Pendidikan dianggap mampu untuk merubah dan menyelamatkan manusia demi untuk masa depan.
d)     Tujuan pendidikan selalu diartikan sebagai rekonstruksi pengalaman yang terus menerus dan bersifat progresif. Bahwa progres dan kemajuan, lingkungan dan pengalaman menjadi perhatian dari aliran progresivisme, tidak hanya berupa angan-angan dalam dunia ide, teori dan cita-cita saja melainkan harus dicari dengan mengfungsikan jiwa sehingga menghasilkan dinamika yang lain dalam hidup ini. Semuanya itu diperlukan oleh pendidikan agar orang dapatmaju dan berbuat sesuatu mampu mengadakan penyesuaian dengan lingkungan. Karenanya pendidikan di sini tidak hanya diartikan menyampaikan pengetahuan saja kepada peserta didik tetapi yang lebih penting lagi adalah melatih kemampuan berfikir dengan memberikan rangsangan-rangsangan dengan cara ilmiah.
e)      Tugas pendidikan menurut aliran ini ialah mengadakan penelitian atau pengamatan terhadap kemampuan-kemampuan manusia itu dan mengujinya dalam pekerjaan praktis atau dengan kata lain manusia hendaknya mengaktualisasikan ide-idenya dalam kehidupan nyata, berfikir dan berbuat.
f)       Aliran ini menolak otoritas dan absolutisme dalam segala bentuk, maka aliran ini kurang menyetujui adanya pendidikan yang  bercorak otoritas dan absolut dalam segala bentuk seperti terdapat dalam agama, moral, politik, dan ilmu pengetahuan.

B.     Para Tokoh Filsafat Pendidikan Progresivisme
Tokoh-tokoh yang terkemuka yang berperan menyebarkan aliran progresivisme antara lain, yaitu:
  1. John Dewey
  2. William H. Kilpatrick
  3. Boyd H. Bode
  4. Helen Parkhurst, dll.

C.    Pandangan Progresivisme Terhadap Peserta Didik dalam Pendidikan
Pandangan progresivisme tentang konsep belajar bertumpu pada pandangannya tentang anak didik.[9] Progresivisme adalah gerakan pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat pada anak (child-centered), sebagai reaksi terhadap pelaksanaan pendidikan yang masih berpusat pada guru (teacher-centered), atau bahan pelajaran (subject-centered).[10]
Yang dimaksud pendidikan berpusat pada anak menurut aliran progresivisme yaitu:[11]
v  Anak merupakan pusat dari keseluruhan kegiatan-kegiatan pendidikan. Sebab mengajar yang bermutu berarti aktivitas siswa, pengembangan kepribadian siswa, studi ilmiah tentang pendidikan dan latihan guru sebagai seniman pendidikan.
v  Anak adalah unik. Pendidikan progresif sangat memuliakan harkat dan martabat anak dalam pendidikan. Anak bukanlah orang dewasa dalam bentuk kecil. Anak adalah anak, yang sangat bebeda dengan orang dewasa. Setiap anak mempunyai individualitas sendiri.
v  Anak mempunyai alur pemikiran sendiri, mempunyai keinginan sendiri, mempunyai harapan-harapan dan kecemasan-kecemasan sendiri, yang berbeda dengan orang dewasa. Dengan demikian anak harus diperlakukan berbeda dari oarang dewasa.
Seorang tokoh yang berpengaruh di Amerika Serikat John Dewey melalui “Sekolah Kerja” yang didirikannya mempraktikkan pandangan-pandanganya (mengenai aliran progresivisme) dalam dunia pendidikan. Pandangan tersebut mengenai kebebasan dan kemerdekaan peserta didik agar dapat mencapai tujuan pendidikan dalam pembentukan warga negara yang demokratis.[12]











BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

v  Pengertian dasar yang menjadi ciri dari aliran ini adalah progres yang berarti maju. Filsafat pendidikan progresivisme ini lahir di Amerika Serikat. Aliran progresivisme berkembang dengan pesat pada permulaan abad XX dan sangat berpengaruh dalam pembaharuan pendidikan.
v  Pandangann aliran ini selalu dihubungkan dengan pandangan hidup liberal “The liberal road to culture” maksudnya adalah pandangan hidup yang mempunyai sifat-sifat fleksibel (tidak kaku), tidak menolak perubahan, tidak terikat oleh suatu doktrin tertentu, ingin mengetahui dan menyelidiki, toleran dan open minded (mempunyai hati terbuka).
v  Tokoh-tokoh yang terkemuka yang berperan menyebarkan aliran progresivisme antara lain, yaitu: John Dewey, William H. Kilpatrick, Boyd H. Bode, dan Helen Parkhurst, dll.
v  Pandangan progresivisme terhadap pendidikan. Progresivisme adalah gerakan pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat pada anak (child-centered), sebagai reaksi terhadap pelaksanaan pendidikan yang masih berpusat pada guru (teacher-centered), atau bahan pelajaran (subject-centered).









DAFTAR PUSTAKA


Basuki As’adi & M. Miftahul Ulum, Pengantar Filsafat Pendidikan (Ponorogo: STAIN PO PRESS, 2010) 
Barnadib, Imam, Dasar-Dasar Kependidikan; Memahami Makan & Perspektif Beberapa Teori Pendidikan (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996)
Pidarta, Made, Landasan Kependidikan; Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta, 1997)
Iman, Muis Sad, Pendidikan Partisipatif; Menimbang Konsep Fitrah dari Progresivisme John Dewey (Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2004)
Sadulloh, Uyoh, Pengantar Filsafat Pendidikan (Bandung: CV. Alfabeta, 2003)
Djumransjah, Filsafat Pendidikan (Malang: Bayumedia Publishing2004)




[1] Imam Barnadib, Dasar-Dasar Kependidikan; Memahami Makan & Perspektif Beberapa Teori Pendidikan (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996)18.
[2] Uyoh Sadulloh, Pengantar Filsafat Pendidikan (Bandung: CV. Alfabeta, 2003) 141-142.
[3] Made Pidarta, Landasan Kependidikan; Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta, 1997) 91.
[4] Basuki As’adi & M. Miftahul Ulum, Pengantar Filsafat Pendidikan (Ponorogo: STAIN PO PRESS, 2010) 25.
[5] Djumransjah, Filsafat Pendidikan (Malang: Bayumedia Publishing2004) 178-179.
[6] Basuki As’adi & M. Miftahul Ulum, Pengantar Filsafat Pendidikan (Ponorogo: STAIN PO PRESS, 2010) 25-26.
[7] Ibid, 25-26.
[8] Ibid, 27-28.
[9] Muis Sad Iman, Pendidikan Partisipatif; Menimbang Konsep Fitrah dari Progresivisme John Dewey (Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2004) 53.
[10] Basuki As’adi & M. Miftahul Ulum, Pengantar Filsafat Pendidikan (Ponorogo: STAIN PO PRESS, 2010)  26-27.
[11] Ibid, 45.
[12] Ibid, 28-29.